Kepgub No 562 Tahun 2022 yang Ditandatangani Anies Baswedan Terangkan Filosofi Rumah Sehat – Metro Tempo


TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur DKI Anies Baswedan mengubah penyebutan RSUD di Jakarta menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta. Perubahan nama ini disertai dengan perubahan logo 31 RSUD yang ada di Jakarta. 
Landasan hukum kebijakan Rumah Sehat Untuk Jakarta ini adalah Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 562 Tahun 2022 Tentang Penjenamaan Rumah Sakit Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 
Keputusan Gubernur ini menetapkan Rumah Sehat Untuk Jakarta sebagai penjenamaan atau branding rumah sakit daerah milik Pemrov DKI. 
Di bagian lain, keputusan ini, diatur tentang bentuk, makna, huruf, warna dan tata letak logo Rumah Sehat Untuk Jakarta. Penjenamaan ini juga dapat digunakan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD. Termasuk penggunaannya untuk berbagai acara. 
Selanjutnya, pada bagian lampiran keputusan diatur tentang tata cara penggunaan logo Rumah Sehat Untuk Jakarta.     
Logo Rumah Sehat adalah dari bentukan palang dan huruf ‘J’. Bentuk palang merupakan ikon pelayanan kesehatan yang diambil dari bentuk dasar kelopak bunga melati gambir. Bunga tersebut salah satu bunga khas DKI Jakarta yang tidak hanya indah, tapi juga memiliki manfaat kesehatan sebagai obat.
Sedangkan huruf ‘J’ berasal dari kata Jakarta yang menyatu dengan bentuk palang sebagai analogi komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk turut serta menyediakan pelayanan kesehatan.
Dalam logo terdapat gradasi warna yang melambangkan inklusif atau menggambarkan keterlibatan seluruh sumber daya dan masyarakat dalam pembangunan layanan kesehatan di Jakarta.
Dalam Kepgub 562/2022 juga dibahas soal filosofi kata ‘Rumah’ dan ‘Sehat’ yang berarti tempat bernaung dan ikhtiar tenaga kesehatan secara totalitas. Penggunaan kata ‘sehat’ harapannya bisa mengubah pola pikir masyarakat agar tidak berobat di kala sakit, namun dalam rangka mempertahankan status kesehatannya.
Anies mengatakan perubahan nama RSUD menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta diharapkan akan ikut mengubah pola pikir masyarakat tentang rumah sakit sehingga dengan penggantian itu, rumah sakit diharapkan tidak hanya didatangi saat dalam keadaan sakit saja melainkan ketika dalam kondisi sehat.
“Selama ini RS kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif sehingga datang karena sakit, ntuk sembuh itu harus sakit dulu,” kata Anies saat meresmikan penjenamaan itu di RSUD Cengkareng, Rabu, 3 Agustus 2022.
Anies menjelaskan, selama ini masyarakat Indonesia lebih menggarisbawahi kata sakit daripada kata sehat. Karena itulah, Ia mengubah konsep rumah sakit jadi rumah sehat, agar warga Jakarta hidup sehat dan dalam kesehariannya berorientasi untuk hidup lebih sehat.      
“ini yang menjadi pesan utama,” kata Anies. 
Setelah penggantian nama, dari rumah sakit jadi rumah sehat, Anies meminta kepada seluruh jajaran pengelola rumah sehat di Jakarta untuk segera melakukan transformasi.
Sehingga rumah sakit atau sekarang disebut dengan rumah sehat benar-benar menjadi sebuah tempat yang memberikan hospitality.
“Hospitality itu keramahan kenyamanan, kepuasan, karena itu dalam Bahasa Inggris namanya hospital, karena kita merasakan sebuah pengalaman yang nyaman,” kata Anies seperti dikutip dari akun Instagramnya. 
Seperti dilansir dari Antara, dengan nama baru ini ada peran lain yang dijalankan rumah sakit, atau sekarang rumah sehat, yakni aspek promotif dan preventif.
Hal tersebut dilakukan agar rumah sakit ikut mengambil peran membantu warga melakukan pencegahan penyakit sekaligus mempromosikan hidup sehat di lingkungannya.
Sejumlah program yang berkaitan dengan unsur preventif dan promotif akan diterapkan di seluruh rumah sakit.
Anies mengatakan perubahan nama rumah sakit menjadi rumah sehat itu akan diberlakukan di 31 rumah sakit milik pemerintah yang ada di DKI Jakarta.
Pemprov DKI, menurut Anies, belum berencana untuk menganjurkan penggantian nama ini ke rumah sakit swasta yang ada di wilayah DKI. “Nantinya, untuk perubahan nama rumah sakit yang lain itu ke Kemenkes,” kata dia.
Pengukuhan penjenamaan itu dilakukan secara simbolis di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. Namun secara serentak diikuti oleh pejabat tingkat kota secara virtual di setiap RSUD lain wilayah DKI Jakarta.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan penyebutan nama RSUD di Jakarta menjadi Rumah sehat Untuk Jakarta tidak berdampak secara legal.
Menurut Budi Gunadi langkah Gubernur DKI Anies Baswedan yang mengganti nama RSUD menjadi Rumah Sehat merupakan langkah branding untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat.
Karena itu, kata Budi Gunadi, perubahan penyebutan RSUD menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta tidak memberikan pengaruh pada legalitas RSUD di Jakarta sebagai rumah sakit.
“Jadi update yang disampaikan ke kami secara legal tetap rumah sakit, tapi branding (merek) logonya memakai definisi rumah sehat,” kata Budi Gunadi di Istana Wakil Presiden, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 4 Agustus 2022. 
Baca juga: Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat
Penataan jaringan utilitas perkotaan mutlak dilakukan agar Jakarta semakin tertata rapi dan menjadi barometer bagi daerah lain.
Pemprov DKI tak bisa langsung mencabut pergub penggusuran yang diteken di era Ahok. Anies Baswedan didesak segera mencabut pergub tersebut.
Penjenamaan rumah sakit jadi rumah sehat disebut rancu karena punya makna berbeda.
Gubernur DKI Anies Baswedan menggandeng PricewaterhouseCoopers (PWC) Consulting untuk mendukung penerapan pemerintahan berbasis digital.
Relawan menyebut Jokowi masih menganalisa, masih menjajaki siapa suksesornya. Saat ini capres teratas dari survei: Prabowo, Ganjar dan Anies
Polisi melakukan autopsi terhadap jenazah BD, 15 tahun santri Pondok Pesantren di Kabupaten Tangerang yang tewas setelah berkelahi dengan temannya.
Polisi hingga kini masih mendalami penyelidikan tewasnya BD, 15 tahun, santri Pondok Pesantren Daarul Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang.
Ferdy Sambo ditangkap, besuk Putri Candrawathi, dan stadion kebanggaan Anis Baswedan JIS disebut akan jual nama ke sponsor jadi Top 3 Metro.
Anies menghadiri peluncuran buku Jangan Remehkan Kata-kata: Kutipan Pemikiran Anies Baswedan di Islamic Book Fair, JCC Senayan
Saat kecil Anies Baswedan kerap ke Pasar Ngasem, Yogyakarta untuk membeli burung

source


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *