Petani Cabai di Sorong Rambah Rental Mobil, Penghasilan Rp 10 Juta/Bulan – detikTravel


Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau
Kota Sorong memberi peluang bagi pendatang yang ingin mencari rezeki. Iklim di sana cocok untuk bertani hingga rental mobil bisa menghasilkan Rp 10 juta per bulan.
Contohnya adalah Agustian (23) yang merupakan transmigran dari Lampung. Ia berusaha menyewakan mobil di samping menjadi petani cabai keriting yang terbilang sudah cukup sukses.
Kenapa malah rental mobil? Kenapa Anda tidak mendalami jenis tanaman pertanian lain?
“Sebenarnya begini, rental ini cuma buat selingan. Di sini teman kita dari Lampung itu banyak, kalau ada job ya kita narik. Kalau nggak ada ya kembali ke asal ke pertanian, karena fokusnya bertani,” terang saat berbincang dengan detikTravel beberapa waktu lalu di Kota Sorong.
“Rental itu cuma buat pas ada panggilan,” imbuh dia.
Jadi, rental mobil di Sorong sudah ada suatu CV yang mengkoordinir dan ada perkumpulannya. Jika ada kekurangan mobil dalam suatu acara, maka personil lain akan dipanggil.
“Ada. Ada komunitas di WhatsApp. Kalau ada kurang mobil dan teman lain sedang nganggur kita akan dipanggil,” terang Agus.
“Kalau kita nggak sibuk ya diambil, karena sudah nggak sekolah lagi ya kita ikut bertani,” imbuh dia.
Lalu, bagaimana situasi rental mobil di Sorong sebelum pandemi? Katanya, pendapatannya sebulan bisa mencapai lebih dari Rp 5 juta meski pesanan sangat sepi.
“Pendapatan per bulan pukul rata Rp 6.000.000. Itu dihitung sepi-sepinya. Kalau paling tinggi hampir mendekati Rp 10.000.000,” kata Agus.
Tarif rental mobil per hari di sorong mencapai Rp 700 ribu per hari. Mereka yang memesan biasanya melalui perusahaan terlebih dulu.
“Per hari dengan driver itu Rp 700.000. Bisa pula dikurangi bila memesannya lebih lama, misal satu minggu,” kata Agus.
“Contoh, tamu seperti Anda kan datang dari Jakarta. Lalu saya dipanggil CV di mana saya bernaung, lalu tawar-menawarnya lewat CV itu tadi,” imbuh dia.
Selama ini, Agus menyewakan mobilnya sendiri dan ia ikut CV orang lain. Ia hanya tahu menjemput pelanggan dan dilayani selama satu hari.
“Nanti urusan pembayaran melalui CV-nya. Soalnya kita dipanggil. Di sini orang Lampung mayoritas rental mobil. Jumlahnya banyak, mendekati 100 orang,” ujar Agus.
Saat ini, selain berprofesi sebagai pengemudi mobil rental, Agus juga masih mengelola lahan pertanian. Kisah lengkap transmigran di Papua ini masih berlanjut di artikel selanjutnya.

source


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *